PELAJAR MENGHILANG, DIDUGA KORBAN PENCULIKAN | NGAWI

Sami (38), ibunda gadis berparas manis, Siska Ayu Setyaningrum, siswi SMK PGRI 6 Ngawi kleas XI ini hanya puas mengumbar air mata dan berharap cemas sambil menunjukkan gambar anaknya dan berharap bisa segera pulang lantaran sudah lebih sepekan ini tak ada kabar berita keberadaannya yang pasti.

Mempunyai anak Anak Baru Gede (ABG) atau perawan memang perlu proteksi dari orang tua yang cukup ketat, apalagi anak tersebut bermuka cantik dan manis. Seperti yang dialami Siska Ayu Setyaningrum, 16 th, anak pasangan dari Lamidi, 45 th, dan Sami, 38 th, warga Dusun Wonosobo, Desa Sidorejo, Kecamatan Geneng menghilang sejak 12 Desember lalu tanpa kejelasan pasti. Anak pertama dari dua bersaudara ini diketahui diculik orang setelah orang tuanya, Lamidi, menerima pesan singkat (SMS) dan telepon dari nomor yang tidak dikenal dengan kata-kata ancaman. Bahkan Ayu sendiri (sapaan akrabnya) sempat menelepon kedua orang tuanya dengan mengatakan dikejar-kejar seorang laki-laki saat dirinya berada di Surabaya. “Memang kami sempat ditelepon oleh Ayu, dan saat minta kejelasan posisinya handphone-nya langsung mati,” ujar Lamidi.

Menurut Lamidi, Ayu diduga diculik oleh orang yang selama ini menaruh hati terhadap putri sulungnya yang masih duduk dibangku kelas II SMK PGRI 6 Ngawi. Pada hari yang nahas tersebut Ayu pamitnya dari rumah pergi ke sekolah setelah selesai mengikuti PSG. Akan tetapi waktu sudah beranjak sore Ayu tidak kunjung pulang, kemudian Lamidi langsung mencari keberadaan Ayu di sekolah ternyata pencarian ini tidak membuahkan hasil. Karena takut terjadi apa-apa terhadap putri pertamanya, Lamidi dan Sami melaporkan kejadian ke Polsek Geneng dan perangkat desanya. Sementara keterangan yang berhasil dihimpun dari Kapolsek Geneng, AKP Partono, pihaknya terus melakukan pengembangan terhadap menghilangnya Ayu dengan melakukan pelacakan terhadap posisi si korban. “Yang jelas kasus menghilangnya gadis dibawah umur ini langsung kita tangani untuk mengetahui siapa pelakunya,” jelas AKP Partono.

Sambil menunggu ditemukanya Ayu oleh pihak Kepolisian, Lamidi dan Sami hanya bias pasrah. “Mudah-mudahan anak saya segera ditemukan, “ kata Lamidi dengan wajah kusut. Seperti yang diakui, Elga, teman sebanyanya yang juga duduk di bangku SMK PGRI 6 Ngawi, sejak pagi pada waktu kejadian memang Ayu sejak pagi tidak masuk sekolah. “Seperti teman-teman lain Ayu ini berpenampilan sederhana tidak banyak neko-nekonya,” tutur Elga. Tambahnya, Ayu merupakan seorang cewek dengan kepribadian yang biasa saja dan tidak ada perilaku lain. “Sukanya dia humor dengan kawan disini,” kata Elga.

sumber