Ikan air tawar di bulan april 2011 ini memang istimewa. Sebegitu istimewanya sehingga Pemkab Ngawi pun tergerak melakukan berbagai kegiatan untuk memberikan keistimewaan ikan di hati masyarakat. Penelitan ilmiah telah membuktikan bila kandungan gizi ikan air tawar (protein dan vitamin ) baik bagi anak anak dan ibu menyusui. Maka tak heran bila gerakan Gemar Makan Ikan (Gemarikan) pun dicanangkan. Puncak dari Gemarikan adalah pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan makan ikan beralaskan daun jati yang melibatkan 2840 orang pembungkus dan jumlah bungkusan yang dihasilkan mencapai 16 ribu bungkus. Kegiatan yang dipusatkan di alun alun Ngawi (24/4.2011) ini juga dihadiri Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf yang kemarin tampak antusias berbaur dengan ribuan peserta lainnya
Menghabiskan kurang lebih 2 ton ikan yang diambil dari budidaya perikanan lokal Ngawi, proses pemecahan rekor ini berjalan dengan sukses. Namun dibalik hingar bingarnya, harapan yang lebih besar pun tumbuh yaitu mendongkrak konsumsi ikan di masyarakat. Seperti yang ditegaskan oleh Bupati Ngawi, Ir. Budi Sulistyono, “Sosialisasi melalui kegiatan kegiatan seperti pemecahan rekor ini diharapkan bermuara pada keinginan dan kemauan masyarakat untuk mengkonsumsi ikan segar menjadi lebih tinggi. Selain itu peningkatan konsumsi juga akan berimbas positif pada petani peternak ikan sehingga trademark Ngawi sebagai penghasil ikan segar air tawar pun bisa terjaga”.
Penjelasan yang sama juga diungkapkan oleh Bupati pada pengukuhan Pengurus Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Kab. Ngawi di Pendopo Wedyagraha (21/4/2011). Menurut Bupati, rata-rata konsumsi ikan perkapita di Jawa Timur masih tergolong rendah yaitu 17,3 Kg/Kapita/Tahun, Lebih rendah dari tingkat konsumsi nasional yaitu 30.1 kg/kapita/tahun, sedangkan untuk Kabupaten Ngawi nilai konsumsinya sebesar 7,8 kg/kapita/tahun yang berarti masih jauh dari nilai konsumsi nasional yang telah dicapai. Untuk itu Kabupaten Ngawi harus memiliki forum khusus guna meningkatkan tingkat konsumsi ikan yang nantinya bisa lebih menggelorakan masyarakat untuk makan ikan. Pada acara pengukuhan ini Bupati besertia Ibu juga memancing ikan sebagai symbol untuk masyarakat agar mengkonsumsi ikan.
Namun peningkatan konsumsi ikan tanpa di iringi dengan pengetahuan cara mengolah ikan bisa berakibat kurangnya minat masyarakat untuk mengkonsuminya. Untuk itu, Dinas Perikanan Kab. Ngawi mengadakan kegiatan lomba Diversifikasi Makanan olahan Ikan sebagai bagian dari penciptaan alternative baru menu olahan ikan. Lomba yang di laksanakan di Paseban Kab. Ngawi (24/4/2011) ini diikuti oleh 20 peserta dari 19 tim penggerak PKK kecamatan dan 1 Dharma Wanita Persatuan. Setelah melalui berbagai kriteria penilaian yang meliputi kreatifitas, inovasi, cita rasa, gizi dan penyajian, akhirnya Sotoso patten, patin bolen dan sekotel patin buatan ibu ibu Dharma Wanita Persatuan Sekretariat Kab. Ngawi menjadi juara pertama disusul olahan gurame (gurami terbalut lantis, gurame crispy dan bakso patin) dari PKK kecamatan Ngrambe dan yang menjadi juara ketiga adalah sem sem nila pedas, iwak miber naga merah dan sup bolo bolo nila hasil kreasi ibu ibu PKK dari Kecamatan Sine (mott)
0 Komentar untuk "Ngawi For Ikan "rekor muri ""